TEROR DARI BELANTARA 2014
MUNICIPAL WASTE LIVE in JKT 2014
JAKARTA CORE 2014
JAKARTA CORE 2014
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2017
JAKARTA ROCKULTURE 2017
Showing posts with label music. Show all posts
Showing posts with label music. Show all posts
PRESS RELEASE DISCOSHIT
undergroundsyncMarch 21, 2017discoshit, Id, metal, music, musick, musik, palembang, rock, thrash, thrash metal, Thrasher
PRESS RELEASE
DISCOSHIT sebagai band merupakan perpaduan antara semangat dan sikap hardcore punk, keganasan maksimum thrash metal dan mentalitas yang lahir dari jalanan. Dibentuk pada tahun 2003, mereka memulai pencarian arah baik sebagai band maupun secara musikal. Saru yang paling signifikan adalah DISCOSHIT telah mengalami proses lima kali pergantian line-up personilnya. Diawali dengan sebuah demo yang dirilis pada tahun 2005 bergulir hingga album debutnya Teror Sriwijaya, Mental Serigala yang dirilis pada tahun 2012 lalu.
DISCOSHIT bisa dibilang salah satu band yang bertahan cukup lama di Palembang, dan langkah mereka belum terhenti dan di awal tahun 2017 ini mereka merilis album keduanya yang berjudul Aniaya walau dalam rentang yang cukup panjang sekitar 5 tahun jaraknya dari album pertama mereka. Sebuah proses yang harus mereka jalani karena pergantian personil dan dinamika kehidupan masing-masing personilnya. Karena dinamika itu pula albumAniaya pun proses pengerjaannya memakan waktu yang hampir setahun. Namun penantian tersebut sangat layak dengan arah musikal baru yang mereka kejar. Album keduanya itu berisi 10 lagu yang melebur dengan ganas pengaruh dari band teutonic thrash metal seperti Minotaur, Sodom dan Kreator dengan hardcore punk yang dipengaruhi band seperti Discharge dan Broken Bones.
Dengan ilustrasi dan tata letak album yang dikerjakan oleh Morrg (Rajasinga) dan foto grup yang mantap oleh Jimmy Budiman, album yang produksinya dikerjakan oleh dynamic duo, Farid Amriansyah dan Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.) – duo yang mengerjakan antara lain album Gerram, ((AUMAN)), Trendy Reject- itu dirilis oleh Rimauman Music dan Raw Records dalam format CD. Sebuah album yang tanpa banyak basa-basi dan daripada tenggelam dalam eksplanasi adalah lebih baik dinikmati dengan setelan volume tertinggi.
Tabik!
Stream/download lagu “Tikam” dari album Aniaya
DISCOSHIT adalah
Yudi Setiawan – Gitar/Vokal
Romay Noor – Gitar
Amir Hamzah – Bass
Reza Fajrin – Drums
Contact:
Facebook: DISCOSHIT
Diskografi
Demo "DEMOPROMOSHIT" CD-R (2005)
"TAKE CONTROL" CD-R (Blackhawk Prod, 2007)
Split w/ DISLAYNOM (Prancis) CD-R (La topographie des erreurs, 2009)
Kompilasi "STAY TOGETHER VOL. 4" (Colonist Recs, 2009)
Kompilasi "YANG PENTING BERISIK" (Noiseblast Media, 2011)
Kompilasi "KONSPIRASI THRASH" (Metalblaster Recs, 2012)
Debut album "TEROR SRIWIJAYA MENTAL SERIGALA" (Eattheshit music, 2012)
Kaset tape album "TEROR SRIWIJAYA MENTAL SERIGALA" (Anarkopop Recs, 2015)
Sampler "NEKROPOLIS APOKALIPS" (2013)
Single "Tikam" (2016)
Album kedua "ANIAYA" ( Rimauman Music, Raw Records, 2017)
============================== ==========
Artist: DISCOSHIT
Album Title: Aniaya
Format: Compact Disc
Label: Rimauman Music & Raw Records
Catalogue: RIMAUMAN-015/2017
Country: Indonesia
Release date: 3 Maret 2017
Genre: Thrash metal
Tracklist:
1. Balada Bulan dan Matahari
2. Aniaya
3. Tikam
4. Jabalan Distorsi
5. Humanisme Adalah Kanibalisme
6. Problematika Jalanan
7. Sriwijaya Thrash Militia!
8. Balada Bujang Pemberang
9. Hear Nothing, See Nothing, Say Nothing
10. Nekropolis Apokalips
Lirik oleh Yudi Setiawan
Musik oleh Discoshit kecuali “Hear Nothing, See Nothing, Say Nothing” oleh Discharge
Vokal tamu di “Problematika Jalanan” oleh Arif Wibowo
Suara tawa di “Balada Bujang Pemberang” oleh Farid Amriansyah”
Vokal latar semua lagu oleh Farid Amriansyah kecuali “Nekropolis Apokalips” oleh Arif Wibowo dan Romay Noor
Produser oleh Farid Amriansyah (Sonic Soulmate Works.)
Direkam di Blacksheep Studio oleh Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works)
Ilustrasi, logo, tata letak album oleh Morrg
Foto grup oleh Jimmy Budiman dan Hendri Febriani
SKALIE Band Press Release
PRESS RELEASE
Artist : Skalie.
Album : Abadalabid.
Rilis : Februari 2017.
Label : Paviliun Records dan Revival Records.
Skalie, band ska fenomenal dari timur Jakarta yang berdiri sejak tahun 1996 dan besar di komunitas underground era Harley Davidson dan Poster Café setelah melewati perjalanan dan proses yang cukup panjang dan berliku akhirnya akan merilis album kedua di awal tahun 2017.
Album kedua ini memakan rentang waktu 10 tahun setelah debut album perdana mereka “Skalie For Sale” ( Revival Records ) di tahun 2007 yang cukup sukses di lingkup komunitas ska independent Jakarta, cukup banyak kendala dan problema yang dihadapi dalam proses pengerjaan album ini berawal dari kepergian drummer skalie yang meninggalnya dikarenakan sakit, keyboardis dan gitaris yang harus pindah keluar kota dikarenakan pekerjaan yang namun pada akhirnya mereka kembali ke Jakarta dan kembali aktif bersama skalie, pergantian personil pada bass dan drum serta penambahan fomasi personil untuk mengisi trombone. Recording album ini sendiri memakan waktu 2 tahun.
Album yang diberi tajuk “Abadalabid” atau berarti “abadi” menurut bahasa Indonesia baku berisikan 12 lagu ska yang sangat variatif, memadukan musik ska dengan element music lain seperti bossas, rock, 80s pop dan new wave menjadi sebuah album transisi dari musikalitas skalie yang semakin mengalami pendewasaan eksplorasi sound dan progresi lagu yang berbeda dari album pertama namun tetap tidak keluar dari karakter dan benang merah music skalie. Secara konsep skalie mencoba keluar dari pakem traditional yang ada pada music ska dan pada kebanyakan band ska lainya dengan karakteristik vocal yang menjadi signature tersendiri dan lyric yang banyak menggunakan kata-kata yang diambil dari kamus bahasa Indonesia baku serta dikemas dengan lugas dan jenaka.
Perilisan album terbaru ini juga akan dibarengi dengan rilis film documenter “Drugs, Violence and Revival – 20 Years of Skalie” sebuah film documenter berdurasi hampir 1 jam yang menceritakan tentang perjalanan band skalie pada era awal yang dekat dengan drugs dan perkelahian hampir di setiap acara di era ini mereka mempunyai slogan “Skalie, Sex, Drugs and Rocksteady” sampai perjuangan skalie untuk kembali berkarya dengan image yang jauh lebih positif dengan meninggalkan drugs, alcohol beserta kroni-kroninya. Film dokumenter ini di garap oleh Allan Soebakir dan Sinema Pinggiran.
Single pertama dari album kedua ini berjudul “Alkohol”, lagu yang bercerita tentang seseorang yang memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol sebuah lagu yang di buat dan dedikasikan untuk skalie sendiri. Single Video klip Alkohol dirilis pada tanggal 22 Januari 2017 di chanel Youtube Sinema Pinggiran. Video Klip Alkohol ini juga di produksi oleh Allan Soebakir dan Sinema Pinggiran.
For more information :
Tubagus Boris Herlambang
Mobile : ( 0898 904 9503 )
Email : Indonesian.revival@gmail.com
AKSATA Press Release
undergroundsyncJanuary 31, 2017bising, cadas, Id, keras, music, musick, musik, post rock, rimauman, rock
AKSATA
Aksata, dalam bahasa Sansekerta memiliki makna berputar dan tidak terputus. Sebuah kata yang dimaknai sebagai energi kreatif yang terus mengalir dan dijadikan nama oleh bandindie rock/post-rock, AKSATA, yang terbentuk di kota Palembang pada pertengahan 2015 lalu.Dengan personil Alif (gitar/vokal), Enggar (gitar), Agung (keyboard/synthesizer), Ella (bass) dan Eras (drums). Pengalaman musikal personilnya perlu dicatat juga terlibat di band seperti Elfroux16, Vent, The Night Safari, Laurel and Gooseberries, Chamber of Sriwijaya dan juga Lucille di Palembang, hingga cukup terasah matang.
Sempat membuka band nasional seperti Barasuara dan Mocca di Palembang, dan aktif menorehkan eksistensinya di kancah musik lokal Palembang, pada bulan Januari 2017 ini,sebagai pembuka tahun baru AKSATA melepas tiga karya musikalnya dalam format audio visual. Langkah yang diambil sebagai awalan untuk rencana utamanya yaitu merilis albumnya. Sebuah proses yang tidak mudah karena masing-masing personil harus menyesuaikan referensi masing-masing untuk merangkum benang merah musik dari AKSATA.
Ketiga lagu yang dilepas dalam bentuk live session video itu dibuka dengan “Strain” dengan melodi repetitif pada bagian awal yang merefleksikan kehidupan yang terkadang monoton. Dengan ritme yang perlahan membangun nuansa dalam spektrum kebahagiaan dan kegusaran yang mewarnai kehidupan, bahkan penyesalan. Selanjutnya adalah “Lullaby” yangaransemennya dirangkai sesuai dengan judulnya yang bertujuan untuk menjadi lagu pengantar tidur hingga mata terpejam. Dan, terakhir “Bitch in Uniform” yang merupakan satu-satunya laguyang menggunakan vokal dan lirik dalam komposisinya. Lagu yang personal itu meluapkan buncah gelisah asmara yang terabai dan terkhianati.
Sesuai dengan niatnya, semoga 3 live session video yang dipublikasikan tersebut bisa menjadi awalan pembuka yang baik sebagai perkenalan untuk membuka apresiasi terhadapAKSATA dan membuka langkah lanjutan untuk album debut yang sedang dalam proses pengerjaan.
“Lullbaby” https://youtu.be/LyF2pUiepI0
“Strain” https://youtu.be/zP3Re0nyY8w
“Bitch In Uniform” https://youtu.be/s7UpnPA1XUY
Simak tiga live session video dari AKSATA di:
AKSATA contact:
instagram: aksata.official
youtubu: aksata.official
Rimauman Music
Videos: https://www.youtube.com/watch?v=LyF2pUiepI0&authuser=0
https://www.youtube.com/watch?v=zP3Re0nyY8w&authuser=0
https://www.youtube.com/watch?v=s7UpnPA1XUY&authuser=0
Denied: A New Breed of GRINDCORE band's
undergroundsyncJanuary 31, 2017band, cadas, denied, grind, grindcore, grinkor, keras, music, musick, new, sangar
Denied is a Grindcore Band side project originally formed in middle 2016 by Bondie Destiant on Drum/Vocal (ex Panic Disorder, Onset Serious Problems, Peligro, For Infidel) and Yudhistira Sidharta on Guitar/Vocal (ex The The Myth, Disgrace, Maggot, For Infidel). The Band was later joined by Bassist Donnirimata (Tengkorak, ex Suffering) and Didik Wibowo Senoaji on Vocals (Peligro, Cosmic Vortex). Denied have played very few live shows cause of preparing recording for a full length album in early of 2017 that's more be important. Denied influenced so many grind/crust band like Terrorizer, Napalm Death, Brutal Truth, Disrupt, Discharge, Lock Up and anykind whole of Grindcore Music. DENIED line up : Didik Wibowo Senoaji - Vocals Yudhistira Sidharta - Guitars Donnirimata - Bass Bondie Destiant - Drums
Band Contact
Bondie D : +6281317506322 Facebook : Denied Grindcore
Donni : +628161187312 email : denied.grindcore@gmail.com
Thursdayriot Akan Merilis Album Berjudul “WARCRY”
Thursdayriot Akan Merilis Album Berjudul “WARCRY”
Sempat vakum
selama 2 tahun, Thursdayriot akhirnya akan merilis album perdananya di awal
tahun 2017 ini. Album berjudul “WARCRY” ini banyak menceritakan tentang
keresahan dan kritik terhadap sosial. Kata war
itu sendiri bukan lah perang dalam artian gencatan senjata, melainkan lebih
ke peperangan pikiran di mana di dalamnya terdapat penggiringan opini menuju
satu arah yang menyebabkan terjadinya pembantaian pikiran secara masal.
Dalam album ini,
Thursdayriot akan menyuguhkan aransemen musik yang sederhana namun dewasa. Mereka
percaya bahwa yang terpenting dari musik adalah aransemen yang pas, tidak
kurang tapi juga tidak berlebihan. Album ini diharapkan dapat menjadi gebrakan
di kancah musik tanah air dan dunia.
Band metal asal
Bandung ini terbentuk 9 tahun yang lalu dan sudah mengalami beberapa kali
perombakan personil. Formasi terbaru Thursdayriot kini diisi oleh Iki
(vocalist), Albert (guitarist), Iman (guitarist), Yoga (bassist), dan Iqbal
(drummer).
NORTHLANE MEMERIAHKAN HAMMERSONIC 2017
undergroundsyncJanuary 11, 2017core, gigs, hammersonic, hammersonic festival, hammersonicfest, Id, jkt, metal, music, northlane
NORTHLANE ADALAH BAND AUSTRALIA METALCORE DARI SYDNEY, YANG DIBENTUK PADA TAHUN 2009. BAND INI TERDIRI DARI GITARIS JON DEILEY DAN JOSH SMITH, BASSIS ALEX MILOVIC,
DRUMMER NIC PETTERSEN DAN VOKALIS MARCUS BRIDGE YANG MENGGANTIKAN PENDIRI VOKALIS ADRIAN FITIPALDES PADA AKHIR 2014.
NORTHLANE TELAH MERILIS TIGA STUDIO ALBUM: PENEMUAN (11 NOVEMBER 2011);
SINGULARITY (22 MARET 2013), YANG MENCAPAI NO 3 DI ALBUM ARIA BAGAN; DAN NODE (24 JULI 2015),
NOMOR SATU ALBUM. PADA ARIA MUSIC AWARDS 2015 KELOMPOK MEMENANGKAN KATEGORI BEST HARD ROCK ATAU HEAVY METAL ALBUM.
Indikasi Vol. 2: Mini Showcase Primata
Rilis Pers Indikasi Vol. 2: Mini
Showcase Primata
Micro gig Indikasi kembali hadir
awal Desember ini di Kedutaan Besar Bekasi. Memasuki volume keduanya, forum
kolektif musisi independen di Kota Bekasi ini bakal mengetengahkan mini
showcase dari grup musik instrumental rock ‘Primata’ yang sedianya bakal
dihelat pada 3 Desember 2016 mulai pukul 4 sore di Jl Raya Jatikramat No. 2A,
Jatiasih.
Adapun konser tunggal Primata di
Indikasi vol. 2 ini juga bakal dimeriahkan oleh opening act dari The
Corals, unit stoner rock asal Bekasi serta Mataharibisu, trio dream pop/
ambient/ electronica asal Tangerang Selatan. Dua band pembuka ini juga baru
saja meluncurkan singlenya via iTunes, Spotify, Deezer dan kanal digital store
lainnya.
Yang tak kalah menarik, sebanyak
7 orang seniman grafis, komik dan lukis dari Kedubes Bekasi juga berkolaborasi
lewat pameran visual art di acara ini sebagai respon mereka dari
mendengarkan lagu-lagu Primata. Para seniman tersebut antara lain Amalia
Permahani, Aruga Perbawa R, Asyraful Umam, Marshall Libert, Muhammad Khalid,
Ranindra MK dan Sanditio Bayu.
Muhammad Khalid selaku
koordinator pameran menjelaskan bahwa ini adalah kali pertamanya para seniman
di Kedubes Bekasi berkolaborasi dengan musisi dalam bentuk pameran visual art.
“Sebelumnya kegiatan kami lebih banyak berinteraksi dengan sesama seniman
visual saja. Di Indikasi volume 2 inilah pertama kalinya kami bekerjasama
dengan musisi independen dan kami sangat antusias.”
Single Kedua dan Cover Song ERK
Primata sendiri baru saja mengeluarkan
single ‘Khaga’ pada 17 November kemarin sebagai single kedua dari debut album
mereka bertajuk Avani. Single ‘Khaga’ dirilis dalam format mini CD termasuk
B-Side 'Melankolia' instrumental cover song karya berjudul sama milik Efek
Rumah Kaca. Mengenai cover song tersebut, Andrew Mahardika selaku manager band
mengatakan bahwa ini adalah lagu yang disiapkan Primata untuk mengikuti
kegiatan Tribute to Efek Rumah Kaca yang digelar Ripstore.Asia, namun terlambat
karena sudah melewati deadline pengiriman karya.
“Sekitar bulan Oktober
kemarin, secara kebetulan di satu acara musik di Kedubes Bekasi kami bertemu
dengan tim Ripstore.Asia. Ide mengadakan mini showcase ini pun muncul dari
pihak Ripstore.Asia dan kami respon dengan positif,” ungkap Andrew.
Kini dua track ‘Khaga’ dan
‘Melankolia’ ini juga tersedia di situs Ripstore.Asia dengan format bebas unduh
lewat lisensi creative commons sebagai bagian dari rangkaian kolaborasi
kesenian bersama Kedutaan Besar Bekasi lewat hajat Indikasi Volume 2 ini.
Tentang Indikasi
Indikasi merupakan forum kolektif
dalam format gig yang dirintis untuk menjahit berbagai jejaring pegiat musik di
Bekasi yang selama ini terserak. Konsep ini digagas dengan semangat guyub dan
etos berbagi: bahwa Bekasi menyimpan banyak potensi di bidang musik.
Diinisiasi oleh Kedubes Bekasi
dan Ripstore.Asia, hajat Indikasi pertama kali dihelat bertepatan dengan
perayaan #CassetteStoreDay 8 Oktober lalu dengan menampilkan 7 band penampil, 3
lapak kaset dan 3 narasumber yang mengisi sesi diskusi musik seputar musik
digital dan rilisan fisik.
Sebagai edisi sempalan, Indikasi
juga menggelar volume 1.2 yang mengetengahkan workshop recording, mixing/
mastering bersama Reza Hilmawan dan music performance dari Remedmatika. Pada
volume 1.3, Indikasi mengadakan pemutaran film Pamurba Yatmaka Cakra Bhirawa
dan diskusi dengan sutradaranya, yakni Kamerad Edmond (The Anarcho Brothers),
didampingi dengan Andibachtiar Yusuf (Produser film, sutradara).
Fithor Faris, selaku pendiri
Kedubes Bekasi mengatakan bahwa ke depannya Indikasi bakal diadakan secara
berkala. “Sebagai catatan, di Indikasi ini kami juga membuka peluang kerjasama
dengan teman-teman musisi atau stakeholder lain di luar kota Bekasi untuk
bekerjasama mengembangkan iklim musik independen dalam negeri yang saling
mendukung satu sama lain.”
***
Ripstore.Asia x Kedutaan Besar
Bekasi Presents
Indikasi Vol. 2: Mini Showcase
Primata
Opening Act:
Mataharibisu
The Corals
Visual Art Exhibition:
Amalia Permahani
Ranindra MK
Muhammad Khalid
Aruga Perbawa Rizqi
Sanditio Bayu
Marshall Libert
Asyraful Umam
3 Desember 2016
at Kedutaan Besar Bekasi, Jl Raya
Jatikramat No. 2A, Jatiasih
Mulai pukul 4 sore s/d selesai
Gratis untuk umum
Supported by:
Blantika Musik
Dapur Letter
Enjoy Bekasi
Holytunes
Kanal Tigapuluh
Rekanada
Ruang Hijau Media
The Display
Warning Magazine
MRH Room Recording
Passion Keeping In Band Album Release
undergroundsyncDecember 01, 2016album, cadas, core, grind, grindcore, Id, Indonesia, metal, music, release
PRESS RELEASE
Passion Keeping In adalah band Pertama dari Padang dirilis oleh Arakatee Acehnese Records. MemainkanGrindcore akselerasi tinggi, Passion Keeping In yang dibentuk pada tahun 2014 dan dengan personilnya yang masih muda PASSION KEEPING IN bisa dibilang energi segar dalam scene di Padang.
Mini album War CRIMINAL adalah rilisan pertama dari PASSION KEEPING IN yang berisi 9 lagu beraroma ganas powerviolence dan Grindcore, plus lagu lagu cover Magrudergrind “The Protocol Of Anti Sound” dan “Assimilated Pollutants” dan juga akan menjadi rilisan khusus pada Aceh Cassette Store Day. Sebagai sebuah rilisan perdana War Criminal adalah suguhan pembuka yang menunjukkan band ini memiliki potensi daya ledak yang berbahaya.
Selain musiknya yang intens, performa panggung PASSION KEEPING IN yang brutal adalah satu catatan khusus. Terasah dari jam terbang mereka yang kerap mengisi line-up gig lokal di Padang dan pengalaman berbagi panggung dengan touring band yang singgah ke Padang. Plus, personil dari BOGEMAN tercatat juga terlibat di band lain, yaitu di TAHANAN NERAKA, CAPITAL MURDER, dan PROXIMAGLOTIS.
BOGEMAN
Luthfi - Vocals
Dede - Guitars
Bob - Bass
Maman - Drum
Artist: PASSION KEEPING IN
Album Title: War Criminal EP
Format: Cassette tapes C-18
Label: Arakatee Acehnese Records
Catalogue: ARAKATEE ACEHNESE RECORDS-004/2016
Country: Indonesia
Release date: 22 Oktober 2016
Genre: Grindcore, Powerviolence
Tracklist:
1. The protocol of anti sound (cover magrudergrind)
2. Rusak mental
3. Grindpa Grindma
4. Suhapan
5. Leader bastard
6. War Crim
7. Golddigger
8. Manusia liar
9. Assimilated polutant (cover magrudergrind)
All music by Passion Keeping In
Lyrics by Luthfi Ilhami & Dede
Recorded at 3:AM Studio
Mixed and Mastered by Cimay 3:AM
Cover art by Luthfi Ilhami
Group Photo by Teguh Prasetyo
Design and layout by Hilman Eka Putra
Catatan
- Harga jual kaset Rp. 35.000
- Untuk wholesale dengan harga Rp. 25.000 per kopi kaset dengan minimum 5 kopi kaset bisa menghubungi arakateexacehnese@ gmail.com
Arakatee Acehnese Records
Label & Distribution
Jln. Sultan Malikussaleh - Lhong Raya
Banda Raya - Banda Aceh
Whatsapp 082370569703