TEROR DARI BELANTARA 2014
MUNICIPAL WASTE LIVE in JKT 2014
JAKARTA CORE 2014
JAKARTA CORE 2014
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2015
JAKARTA ROCKULTURE 2017
JAKARTA ROCKULTURE 2017
Showing posts with label rock. Show all posts
Showing posts with label rock. Show all posts
SKALIE Band Press Release
PRESS RELEASE
Artist : Skalie.
Album : Abadalabid.
Rilis : Februari 2017.
Label : Paviliun Records dan Revival Records.
Skalie, band ska fenomenal dari timur Jakarta yang berdiri sejak tahun 1996 dan besar di komunitas underground era Harley Davidson dan Poster Café setelah melewati perjalanan dan proses yang cukup panjang dan berliku akhirnya akan merilis album kedua di awal tahun 2017.
Album kedua ini memakan rentang waktu 10 tahun setelah debut album perdana mereka “Skalie For Sale” ( Revival Records ) di tahun 2007 yang cukup sukses di lingkup komunitas ska independent Jakarta, cukup banyak kendala dan problema yang dihadapi dalam proses pengerjaan album ini berawal dari kepergian drummer skalie yang meninggalnya dikarenakan sakit, keyboardis dan gitaris yang harus pindah keluar kota dikarenakan pekerjaan yang namun pada akhirnya mereka kembali ke Jakarta dan kembali aktif bersama skalie, pergantian personil pada bass dan drum serta penambahan fomasi personil untuk mengisi trombone. Recording album ini sendiri memakan waktu 2 tahun.
Album yang diberi tajuk “Abadalabid” atau berarti “abadi” menurut bahasa Indonesia baku berisikan 12 lagu ska yang sangat variatif, memadukan musik ska dengan element music lain seperti bossas, rock, 80s pop dan new wave menjadi sebuah album transisi dari musikalitas skalie yang semakin mengalami pendewasaan eksplorasi sound dan progresi lagu yang berbeda dari album pertama namun tetap tidak keluar dari karakter dan benang merah music skalie. Secara konsep skalie mencoba keluar dari pakem traditional yang ada pada music ska dan pada kebanyakan band ska lainya dengan karakteristik vocal yang menjadi signature tersendiri dan lyric yang banyak menggunakan kata-kata yang diambil dari kamus bahasa Indonesia baku serta dikemas dengan lugas dan jenaka.
Perilisan album terbaru ini juga akan dibarengi dengan rilis film documenter “Drugs, Violence and Revival – 20 Years of Skalie” sebuah film documenter berdurasi hampir 1 jam yang menceritakan tentang perjalanan band skalie pada era awal yang dekat dengan drugs dan perkelahian hampir di setiap acara di era ini mereka mempunyai slogan “Skalie, Sex, Drugs and Rocksteady” sampai perjuangan skalie untuk kembali berkarya dengan image yang jauh lebih positif dengan meninggalkan drugs, alcohol beserta kroni-kroninya. Film dokumenter ini di garap oleh Allan Soebakir dan Sinema Pinggiran.
Single pertama dari album kedua ini berjudul “Alkohol”, lagu yang bercerita tentang seseorang yang memutuskan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol sebuah lagu yang di buat dan dedikasikan untuk skalie sendiri. Single Video klip Alkohol dirilis pada tanggal 22 Januari 2017 di chanel Youtube Sinema Pinggiran. Video Klip Alkohol ini juga di produksi oleh Allan Soebakir dan Sinema Pinggiran.
For more information :
Tubagus Boris Herlambang
Mobile : ( 0898 904 9503 )
Email : Indonesian.revival@gmail.com
AKSATA Press Release
undergroundsyncJanuary 31, 2017bising, cadas, Id, keras, music, musick, musik, post rock, rimauman, rock
AKSATA
Aksata, dalam bahasa Sansekerta memiliki makna berputar dan tidak terputus. Sebuah kata yang dimaknai sebagai energi kreatif yang terus mengalir dan dijadikan nama oleh bandindie rock/post-rock, AKSATA, yang terbentuk di kota Palembang pada pertengahan 2015 lalu.Dengan personil Alif (gitar/vokal), Enggar (gitar), Agung (keyboard/synthesizer), Ella (bass) dan Eras (drums). Pengalaman musikal personilnya perlu dicatat juga terlibat di band seperti Elfroux16, Vent, The Night Safari, Laurel and Gooseberries, Chamber of Sriwijaya dan juga Lucille di Palembang, hingga cukup terasah matang.
Sempat membuka band nasional seperti Barasuara dan Mocca di Palembang, dan aktif menorehkan eksistensinya di kancah musik lokal Palembang, pada bulan Januari 2017 ini,sebagai pembuka tahun baru AKSATA melepas tiga karya musikalnya dalam format audio visual. Langkah yang diambil sebagai awalan untuk rencana utamanya yaitu merilis albumnya. Sebuah proses yang tidak mudah karena masing-masing personil harus menyesuaikan referensi masing-masing untuk merangkum benang merah musik dari AKSATA.
Ketiga lagu yang dilepas dalam bentuk live session video itu dibuka dengan “Strain” dengan melodi repetitif pada bagian awal yang merefleksikan kehidupan yang terkadang monoton. Dengan ritme yang perlahan membangun nuansa dalam spektrum kebahagiaan dan kegusaran yang mewarnai kehidupan, bahkan penyesalan. Selanjutnya adalah “Lullaby” yangaransemennya dirangkai sesuai dengan judulnya yang bertujuan untuk menjadi lagu pengantar tidur hingga mata terpejam. Dan, terakhir “Bitch in Uniform” yang merupakan satu-satunya laguyang menggunakan vokal dan lirik dalam komposisinya. Lagu yang personal itu meluapkan buncah gelisah asmara yang terabai dan terkhianati.
Sesuai dengan niatnya, semoga 3 live session video yang dipublikasikan tersebut bisa menjadi awalan pembuka yang baik sebagai perkenalan untuk membuka apresiasi terhadapAKSATA dan membuka langkah lanjutan untuk album debut yang sedang dalam proses pengerjaan.
“Lullbaby” https://youtu.be/LyF2pUiepI0
“Strain” https://youtu.be/zP3Re0nyY8w
“Bitch In Uniform” https://youtu.be/s7UpnPA1XUY
Simak tiga live session video dari AKSATA di:
AKSATA contact:
instagram: aksata.official
youtubu: aksata.official
Rimauman Music
Videos: https://www.youtube.com/watch?v=LyF2pUiepI0&authuser=0
https://www.youtube.com/watch?v=zP3Re0nyY8w&authuser=0
https://www.youtube.com/watch?v=s7UpnPA1XUY&authuser=0
Thursdayriot Akan Merilis Album Berjudul “WARCRY”
Thursdayriot Akan Merilis Album Berjudul “WARCRY”
Sempat vakum
selama 2 tahun, Thursdayriot akhirnya akan merilis album perdananya di awal
tahun 2017 ini. Album berjudul “WARCRY” ini banyak menceritakan tentang
keresahan dan kritik terhadap sosial. Kata war
itu sendiri bukan lah perang dalam artian gencatan senjata, melainkan lebih
ke peperangan pikiran di mana di dalamnya terdapat penggiringan opini menuju
satu arah yang menyebabkan terjadinya pembantaian pikiran secara masal.
Dalam album ini,
Thursdayriot akan menyuguhkan aransemen musik yang sederhana namun dewasa. Mereka
percaya bahwa yang terpenting dari musik adalah aransemen yang pas, tidak
kurang tapi juga tidak berlebihan. Album ini diharapkan dapat menjadi gebrakan
di kancah musik tanah air dan dunia.
Band metal asal
Bandung ini terbentuk 9 tahun yang lalu dan sudah mengalami beberapa kali
perombakan personil. Formasi terbaru Thursdayriot kini diisi oleh Iki
(vocalist), Albert (guitarist), Iman (guitarist), Yoga (bassist), dan Iqbal
(drummer).
[PRESS RELEASE] A Tribute To Motorhead v/a - Palembang Motorheadbangers
undergroundsyncJanuary 11, 2017headbangers, heavy, Id, metal, motorhead, motorheadbangers, palembang, rock, tribute motorhead
PRESS RELEASE
MOTÖRHEAD adalah salah satu band heavy metal yang paling influensial di atas jagat raya. Pengaruh eksistensi dan musiknya menyebar luas, dan merasuk ke dalam nadi beragam spektrum musik rock hingga metal ekstrim. Tak termakan zaman dan melintas generasi, MOTÖRHEAD adalah amalgamasi dari attitude, estetika dan way of lifeyang nyata dari rock’n’roll, they’re the real deal!
Namun rasa hormat berubah menjadi duka dengan mangkatnya garda depan dan ikon dari MOTÖRHEAD, Lemmy Kilmister, pada 28 Desember 2015. Momen yang membuat Motörheadbangers sedunia berkabung menunduk kepala. Dan, sebagai usaha mengubah duka yang mendalam menjadi apresiasi penghormatan kepada Lemmy Kilmister dan MOTÖRHEAD, maka Palembang Motörheadbangers berinisiatif untuk mengerjakan sebuah album kompilasi yang berjudul ATRIBUTE TO MOTÖRHEAD. Proyek yang dengan gotong royong dikerjakan secara kolektif tanpa bertujuan mencari keuntungan – karena yang ada malah buntung - oleh lima band lokal Palembang.KRANK, INFERNO, SHEKILL, TRENDY REJECT dan DISCOSHIT masing-masing menggubah ulang dua lagu MOTÖRHEAD untuk dimasukkan dalam album kompilasi tersebut. Sebuah upaya yang juga dibantu dan didukung oleh Kill!, Raw Rock Art Wear, Rimauman Music, Illegal Records, Soundrusak, Destroyer, Two Fingers In The Air, Creature Inside, Rocker Serabutan dan Groovies Studio.
Album kompilasi ATRIBUTE TO MOTÖRHEAD pun tidak tersedia bebas karena hanya dibuat terbatas 50 kopi dalam format kaset pita, dan hanya bisa didapatkan dari lima band lokal Palembang Motörheadbangers yang terlibat.
One final bow for the real king of rock ‘n’ roll, Lemmy Kilmister, and a homage for The Almighty MOTÖRHEAD
They’re MOTÖRHEAD, and they play rock ‘n’ roll!
Untuk sampler disimak di https://soundcloud.com/ rimaumanmusic/sets/a-tribute- to-motorhead-va
============================== ==========
Artist: Various Artists
Album Title: A TRIBUTE TO MOTÖRHEAD
Format: Cassette tapes C-60
Label: Palembang Motörheadbangers Collective
Country: Palembang, South Sumatra, Indonesia
Release Date: 16 December 2016
Genre: Multi genres
Tracklist:
1. KRANK – Ace of Spades (Ace of Spades, Bronze 1980)
2. KRANK – Rock Out (Motorizer, Bronze 2008)
3. INFERNO – Smiling Like A Killer (Inferno, Steamhammer, 2004)
4. INFERNO – Life’s A Bitch (Inferno, Steamhammer 2004)
5. SHEKILL – Terminal Show (Inferno, Steamhammer 2004)
6. SHEKILL – Burner (Bastards, ZYX Music 1993)
7. TRENDY REJECT – Sucker (Kiss of Death, Steamhammer 2006)
8. TRENDY REJECT – Iron Fist (Iron Fist, Bronze 1982)
9. DISCOSHIT – Fight (Inferno, Steamhammer 2004)
10. DISCOSHIT – Overkill (Overkill, Bronze 1979)
Produced collectively by all the bands
And also the support from Kill!, Raw Rock Art Wear, Rimauman Music, Illegal Records, Soundrusak, Destroyer, Two Fingers In The Air, Creature Inside, Rocker Serabutan & Groovies Studio
All music & lyrics written, and exclusively owned by MOTÖRHEAD
Originally released by MOTÖRHEAD and it’s respective labels
Recorded at Groovies Studio by Erastus Kesuma
Cover sleeves design and layout by Jim Rock
Snaggletooth logo and MOTÖRHEAD logo exclusively owned by MOTÖRHEAD
Indikasi Vol. 2: Mini Showcase Primata
Rilis Pers Indikasi Vol. 2: Mini
Showcase Primata
Micro gig Indikasi kembali hadir
awal Desember ini di Kedutaan Besar Bekasi. Memasuki volume keduanya, forum
kolektif musisi independen di Kota Bekasi ini bakal mengetengahkan mini
showcase dari grup musik instrumental rock ‘Primata’ yang sedianya bakal
dihelat pada 3 Desember 2016 mulai pukul 4 sore di Jl Raya Jatikramat No. 2A,
Jatiasih.
Adapun konser tunggal Primata di
Indikasi vol. 2 ini juga bakal dimeriahkan oleh opening act dari The
Corals, unit stoner rock asal Bekasi serta Mataharibisu, trio dream pop/
ambient/ electronica asal Tangerang Selatan. Dua band pembuka ini juga baru
saja meluncurkan singlenya via iTunes, Spotify, Deezer dan kanal digital store
lainnya.
Yang tak kalah menarik, sebanyak
7 orang seniman grafis, komik dan lukis dari Kedubes Bekasi juga berkolaborasi
lewat pameran visual art di acara ini sebagai respon mereka dari
mendengarkan lagu-lagu Primata. Para seniman tersebut antara lain Amalia
Permahani, Aruga Perbawa R, Asyraful Umam, Marshall Libert, Muhammad Khalid,
Ranindra MK dan Sanditio Bayu.
Muhammad Khalid selaku
koordinator pameran menjelaskan bahwa ini adalah kali pertamanya para seniman
di Kedubes Bekasi berkolaborasi dengan musisi dalam bentuk pameran visual art.
“Sebelumnya kegiatan kami lebih banyak berinteraksi dengan sesama seniman
visual saja. Di Indikasi volume 2 inilah pertama kalinya kami bekerjasama
dengan musisi independen dan kami sangat antusias.”
Single Kedua dan Cover Song ERK
Primata sendiri baru saja mengeluarkan
single ‘Khaga’ pada 17 November kemarin sebagai single kedua dari debut album
mereka bertajuk Avani. Single ‘Khaga’ dirilis dalam format mini CD termasuk
B-Side 'Melankolia' instrumental cover song karya berjudul sama milik Efek
Rumah Kaca. Mengenai cover song tersebut, Andrew Mahardika selaku manager band
mengatakan bahwa ini adalah lagu yang disiapkan Primata untuk mengikuti
kegiatan Tribute to Efek Rumah Kaca yang digelar Ripstore.Asia, namun terlambat
karena sudah melewati deadline pengiriman karya.
“Sekitar bulan Oktober
kemarin, secara kebetulan di satu acara musik di Kedubes Bekasi kami bertemu
dengan tim Ripstore.Asia. Ide mengadakan mini showcase ini pun muncul dari
pihak Ripstore.Asia dan kami respon dengan positif,” ungkap Andrew.
Kini dua track ‘Khaga’ dan
‘Melankolia’ ini juga tersedia di situs Ripstore.Asia dengan format bebas unduh
lewat lisensi creative commons sebagai bagian dari rangkaian kolaborasi
kesenian bersama Kedutaan Besar Bekasi lewat hajat Indikasi Volume 2 ini.
Tentang Indikasi
Indikasi merupakan forum kolektif
dalam format gig yang dirintis untuk menjahit berbagai jejaring pegiat musik di
Bekasi yang selama ini terserak. Konsep ini digagas dengan semangat guyub dan
etos berbagi: bahwa Bekasi menyimpan banyak potensi di bidang musik.
Diinisiasi oleh Kedubes Bekasi
dan Ripstore.Asia, hajat Indikasi pertama kali dihelat bertepatan dengan
perayaan #CassetteStoreDay 8 Oktober lalu dengan menampilkan 7 band penampil, 3
lapak kaset dan 3 narasumber yang mengisi sesi diskusi musik seputar musik
digital dan rilisan fisik.
Sebagai edisi sempalan, Indikasi
juga menggelar volume 1.2 yang mengetengahkan workshop recording, mixing/
mastering bersama Reza Hilmawan dan music performance dari Remedmatika. Pada
volume 1.3, Indikasi mengadakan pemutaran film Pamurba Yatmaka Cakra Bhirawa
dan diskusi dengan sutradaranya, yakni Kamerad Edmond (The Anarcho Brothers),
didampingi dengan Andibachtiar Yusuf (Produser film, sutradara).
Fithor Faris, selaku pendiri
Kedubes Bekasi mengatakan bahwa ke depannya Indikasi bakal diadakan secara
berkala. “Sebagai catatan, di Indikasi ini kami juga membuka peluang kerjasama
dengan teman-teman musisi atau stakeholder lain di luar kota Bekasi untuk
bekerjasama mengembangkan iklim musik independen dalam negeri yang saling
mendukung satu sama lain.”
***
Ripstore.Asia x Kedutaan Besar
Bekasi Presents
Indikasi Vol. 2: Mini Showcase
Primata
Opening Act:
Mataharibisu
The Corals
Visual Art Exhibition:
Amalia Permahani
Ranindra MK
Muhammad Khalid
Aruga Perbawa Rizqi
Sanditio Bayu
Marshall Libert
Asyraful Umam
3 Desember 2016
at Kedutaan Besar Bekasi, Jl Raya
Jatikramat No. 2A, Jatiasih
Mulai pukul 4 sore s/d selesai
Gratis untuk umum
Supported by:
Blantika Musik
Dapur Letter
Enjoy Bekasi
Holytunes
Kanal Tigapuluh
Rekanada
Ruang Hijau Media
The Display
Warning Magazine
MRH Room Recording
Jeruji Merilis Single Terbaru Berjudul Stay True
undergroundsyncOctober 07, 2016bandung, bdg, cadas, hardcore, jeruji, keras, metal, musick, musik, punk, rock
Jeruji Merilis Single Terbaru Berjudul Stay True
Bandung, 3 Oktober 2016 – Letupan semangat kembali datang dari unit hardcore legendaris asal Bandung, Jeruji. Band yang kini beranggotakan Sani (Drum), Pengex (Bass), Andre (Guitar), dan Ginan (Vocal) ini mengumumkan dirilisnya single kedua mereka berjudul Stay True. Lagu ini menjadi rangkuman dari semua tema yang diusung oleh Jeruji pada album kelima yang akan dirilis akhir Oktober dengan nama yang sama.
“Album ini merupakan fase penting bagi Jeruji karena kami menjadikannya sebuah pernyataan dan penegasan sikap dalam masa transisi yang kami alami satu tahun terakhir,” ungkap Jeruji. Dalam proses penggarapannya, mereka menuliskan musik dan lirik yang relevan dengan semangat yang dituangkan; kemandirian, dialektika kebebasan dan tanggung jawab, solidaritas semesta, hingga pesan abadi dari pemaknaan hardcore punk: menjadi bagian dari solusi.
Jeruji memang dikenal sebagai band yang mengalami banyak evolusi. Sejak berdirinya pada tanggal 30 September 2016, mereka telah melalui beberapa kali pergantian personil yang diikuti oleh gaya bermusik. Meski begitu, semangat mereka dalam meneriakkan isu-isu politik, etika, dan emosi, masih tetap menyalak sampai sekarang. Percis sama ketika album pertama mereka, Freedom, menghantam kancah musik hardcore Indonesia.
Mengenai referensi musik, Jeruji mengaku banyak dipengaruhi oleh The Opressed dan Warzone, ditambah dengan metal twist serta sentuhan khas mereka yang merupakan perpaduan dari band hardcore 90-an asal New York dan musik trash era 80-an.
Perilisan single ini merupakan buah kerjasama beberapa pihak, diantaranya Grimloc Records dan Monsterstress Records. Pada tanggal 5 Oktober, lagu ini dapat diunduh secara legal di situs resmi Monsterstress (http://monsterstress.com/) hanya pada hari itu saja. Segera setelahnya, lagu ini dapat dinikmati di berbagai kanal digital seperti iTunes, Spotify, Deezer, dan lain-lain.
Dwi Lukita
New Single from TENHOLES
undergroundsyncOctober 07, 2016cadas, music, musik, punk, rock, rock n roll, roll, skinheads, skins, tenholes
PRESS RELEASE
TENHOLES meluncurkan single kedua berujudul “Mesin Factory”
Setelah sekian lama tidak menelurkan album baru akhirnya Tenholes band pioneer Celtic Punk
asal Jakarta kembali menghadirkan single kedua. Single yang berjudul “Mesin Factory” menghadirkan
alunan khas musik Celtic Punk yang berbeda dengan materi dan konsep album pertama Tenholes.
Kisah di balik lagu ini menceritakan sebuah kerja keras yang dilakukan tidak pernah akan
mengecewakan hasil yang akan dinikmati nantinya. Kegagalan-kegagalan yang dialami menjadikan
sebuah motivasi untuk diri sendiri dan semua orang yang mencari nafkah tanpa henti untuk menghidupi
pribadi masing-masing dan keluarga.
Single ini secara resmi akan diluncurkan pada tanggal 1 Oktober pukul 4:20 Petang WIB
mendatang secara free download dan juga mengajak beberapa media partner dan pengamat musik
skena Oi!, hc/punk di beberapa kota besar di Indonesia untuk ikut serta meramaikan keluarnya single
kedua dari Tenholes.
Tenholes sendiri sudah banyak melakukan bongkar pasang personil semenjak berdiri nya band
ini pada tahun 2004 sampai saat ini, album yang akan keluar pada bulan Oktober mendatang cukup
mewakili perjuangan Tenholes yang mana jarak antara album pertama dan album kedua cukup lama dan
juga diiringi pergantian personil. Pada akhirnya sampailah formasi Tenholes saat ini yaitu Ukien (voc),
Andri (guitar), Barry (bass), King Edwin (mandolin), Endry (guitar), Aco (drum).
Atas dasar kesepakatan bersama para personil “Mesin Factory” dipilih menjadi single kedua
karena kita anggap di lagu ini menjadi salah satu yang paling mewakili musik Tenholes di album yang
akan mendatang. Ada dua bahasa terlampir di dalam lagu ini untuk menyiratkan bagaimana bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris begitu melekat di kehidupan sehari-hari masyarakat kota besar. Proses
pengerjaan recording pada album ini pun terbilang cukup lama yaitu kurang lebih memakan waktu satu
tahun dikarenakan adanya beberapa kendala yang dihadapi dalam pengerjaan album Tenholes.
Tenholes mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua rekan-rekan media yang
berkenan untuk mempublikasi press release ini. Untuk pertanyaan yang lebih detail dapat menghubungi
Putri (manajer) : 0878 8875 8168 atau Ukien Bstrd (Vokal) : 0857 800 30226. Untuk foto-foto bisa
mengajukan dengan melayangkan melalui email : tenholes.jakarta@gmail.com.
rilis pers dari rilisan yang dilepas oleh Disaster Records dan Rimauman Music, yaitu reissue dari album ‘Suar Marabahaya’ dari ((AUMAN))
PRESS RELEASE
Setahun lebih sudah lewat sejak band heavy rock asal Palembang, ((AUMAN)),
memutuskan untuk membubarkan diri – sejak dibentuk pada tahun 2010 - dan empat
tahun terlewati sejak mereka merilis album ‘Suar Marabahaya’. ((AUMAN)) dan
album tersebut adalah salah satu faktor penentu yang kemudian membuat para
antusias musik nasional menoleh ke kancah musik lokal di Sumatera Selatan,
khususnya Palembang karena berhasil menuai beberapa penghormatan bergengsi
seperti dari majalah Tempo, Indonesia Cutting Edge Music Awards dan majalah
Rolling Stone Indonesia.
Cukup lama album ‘Suar Marabahaya’ yang pada tahun 2013 awalnya dirilis
dalam format CD tak dicetak ulang, hingga menjadi salah satu album rekaman yang
dijual dengan harga mahal oleh para spekulan rilisan. Hingga kemudian Rimauman
Music sebagai pemegang hak terbit dari album tersebut mendapat opsi ajakan
kerjasama dari Disaster Records untuk merilis ulang album tersebut dalam format
piringan hitam atau vinyl. Disaster
Records sendiri merupakan sebuah label rekaman divisi dari Maternal Disaster,
yang pada tahun 2013 sempat merilis ‘Suar Marabahaya’ dalam format kaset pita.
Sebuah pilihan kerjasama yang logis karena Maternal Disaster dan Disaster
Records yang dinaunginya adalah bagian integral dari ((AUMAN)) sebagai salah
satu unit usaha kreatif yang sejak awal memberikan dukungannya untuk band
tersebut.
Reissue ‘Suar Marabahaya’ dalam format 12’ vinyl
memiliki relevansinya sebagai bentuk usaha pendokumentasian album tersebut
dalam format audio analog yang terbaik. Selain mengisi kekosongan stok CD-nya, juga
memperkaya khasanah rilisan lokal dalam format vinyl yang bisa menjadi opsi
untuk koleksi dari para kolektor dan antusias musik Nusantara. Diproduksi di
sebuah vinyl pressing plant di
London, Inggris, reissue album ‘Suar
Marabahaya’ dicetak sebanyak 300 keping dan tersedia dalam dua pilihan warna
yaitu black vinyl dan purple splatter vinyl. Yang mana
beberapa bagian dari hasil penjualannya akan didonasikan untuk organisasi
konservasi lingkungan hidup dan sekolah untuk suku pedalaman.
Stream/Download “Sangkakala Apokalips”
dari album ‘Suar Marabahaya’
Video promosional ‘Suar Marabahaya’ vinyl
============================== ==============
Artist: ((AUMAN))
Album Title: Suar Marabahaya
Format: 12’ vinyl
Weight: 140 gram
Cutting Speed: 33 RPM
Label: Disaster Records/Rimauman Music
Country: Indonesia
Release date: 25 September 2016
Genre: Heavy Rock
Side A | Total Time: 14:18
1. Year Of The Tiger
2. Unholy Terror
3. W.K.G.G
4. Viva Rimau ! Rimau !
5. City Of Ghost
Side B | Total Time: 15:36
1. Suar Marabahaya
2. Subsonic Teenage Dream Machine
3. Broken Hard Rock
4. (We Are) The Sons Of The Sun
5. Sangkakala Apokalips
============================== ==============
Catatan
- Harga jual Black Vinyl (Rp. 340.000), Purple Splatter Vinyl (Rp. 350.000)
- Untuk pemesanan silakan
tengok disasterposse.com
COMING SOON TO ROCK IN CELEBES FESTIVAL 2016!
undergroundsyncAugust 04, 20162016, cadas, cerdas, Indonesia, keras, metal, music, musick, musik, rock, rock in celebes, show, stage, Sulawesi
Source: http://rockincelebes.com/2016/08/coming-soon-to-rock-in-celebes-festival-2016/
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2010, Rock In Celebes muncul sebagai salah satu festival musik dari Makassar yang dipromotori secara independen dengan skala nasional. Rock In Celebes adalah salah satu pionir festival musik independen di Indonesia, banyak bermunculan festival yang terinsipirasi dari Rock In Celebes. Hingga saat ini konsisten diselenggarakan setiap tahun dengan skala masif, baik dalam hal jumlah penampil dan penonton serta rangkaian program yang tidak hanya menampilkan musik-musik atau musisi baru, juga serangkaian kegiatan sub-kultur lainnya seperti art, style, serta marketplace dan conference (talkshow/workshop) dihadirkan di festival ini menjadikan hal menarik untuk terus dikunjungi.
Pengembangannya pun tidak hanya dikota asal Makassar, Rock In Celebes terus berinovasi hingga menjadi tur festival ke beberapa kota besar di Indonesia.
Rock In Celebes terus mengkurasi dan memberi ruang kepada artis atau band-band baru hingga papan atas baik dari lokal, nasional maupun luar negeri yang telah memiliki penggemar dengan komunitas yang solid dan konsisten.
Setelah sukses 6 tahun berturut-turut (2010-2015), Rock In Celebes Festival kembali hadir untuk ke-7 kalinya dengan konsep dan rangkaian program semakin menarik.
Penasaran dengan Rock In Celebes Festival tahun ini? Terus ikuti perkembangan informasi di website resmi rockincelebes.com dan social media (facebook, twitter dan instagram) dan Line @rockincelebes.