metal.music.underground music. since 2011

ADS HERE

TEROR DARI BELANTARA 2014

MUNICIPAL WASTE LIVE in JKT 2014

JAKARTA CORE 2014

JAKARTA CORE 2014

Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA

Pre Show Party METALLICA 2013 with Blackrock and AIFA

JAKARTA ROCKULTURE 2015

JAKARTA ROCKULTURE 2015

JAKARTA ROCKULTURE 2017

JAKARTA ROCKULTURE 2017

WELCOME to UNDERGROUNDSYNC.COM

Suara Rimba, Mini Album Perdana Sasabda Resmi Dirilis

Siaran Pers
Untuk Disebarluaskan
Suara Rimba, Mini Album Perdana Sasabda Resmi Dirilis



Sasabda, band pendatang baru asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah resmi merilis mini album perdananya berjudul ‘Suara Rimba’ melalui situs Ripstore.Asia. EP berisi 5 track berbahasa Indonesia ini tersedia untuk diunduh bebas mulai Jumat pekan ini (16/09) di tautan berikut: https://www.ripstore.asia/sasabda.

Terbentuk pada 18 Juli lalu, Sasabda mengetengahkan nomor-nomor ambient/ noise dipadukan dengan unsur musik tradisi yang digarap sepenuhnya lewat spoken words dan racauan berbagai tema aktual, seperti kehancuran lingkungan, kritik atas media, banalitas internet dan fanatisme buta.  Diproduksi di bawah naungan komunitas musisi di Kalimantan Tengah, Rumah Berkarya, EP ini juga turut melibatkan oleh Yogie dari Nature Depravity (gitar pada track Nyanyian Sumbang), Zulfikar Muhammad Nugroho (kecapi dan suling), serta mixing dan mastering oleh Vitra dan Rumah Teman Records.

Adapun Sasabda sendiri beranggotakan dua personil, yakni Arif Rosidhin (Spoken) dan Theo Nugraha (Music). Awal terbentuknya Sasabda adalah ide dari Arif untuk mencoba hal baru dengan Theo, keinginan Arif disambut baik oleh Theo yang juga ingin mencoba tantangan baru dalam berkarya. Nama Sasabda sendiri diambil dari bahasa Swahili yang berarti berisik, nama ini dianggap mewakili tema karya yang mereka usung.

Tidak butuh waktu lama bagi Arif dalam proses pembuatan lirik yang menjadi elemen utama di debut EP ini, karena tema dan formatnya memang sudah lama disiapkan olehnya dan baru menemukan ruang kreativitas yang tepat bersama Theo hingga akhirnya tertuang di Sasabda. Theo sendiri bertanggung jawab di departemen musik dan tidak memakan waktu yang lama karena sudah ada bayangan tentang arah musik mereka sejak awal.

Sebagai catatan, Sasabda sangat terinspirasi oleh berbagai karya epic Homicide, grup hip-hop legendaris asal Bandung yang terkenal dengan lirik tajamnya dan beat yang menghentak telinga. Kecintaan Arif dan Theo pada karya-karya Homicide inilah yang menjadi bahan bakar direkamnya 5 track Suara Rimba sebagai perkenalan mereka kepada publik. Tanpa perlu menjadi epigon, Sasabda mengambil jalur roots bermusik yang sama dengan Homicide sambil terus menggali berbagai elemen noise music yang dipadukan dengan elemen musik tradisi daerah asal mereka di Kalimantan Tengah.


Ripstore.Asia
Distribusi Konten Digital untuk Musisi Indonesia
http://www.ripstore.asia
Raka Autocare Building Block A 2nd Floor
Jalan Terusan Buah Batu Nomor 54
Bandung 40288
Phone (022) 7531225 Fax. (022) 7513771
Whatsapp 081224221357

Follow Us:
Twitter: @Ripstore
Facebook: Ripstore.Asia
Share:

ORTHUS

 

PRESS RILIS ORTHUS PROMO 2016

Orthus, resmi mengeluarkan 2 track berjudul “Eksekusi” dan “Sesal” (Feat Okuy Bloody Underwear) dalam CD Promo 2016. Band yang berdiri pada April 2016 ini awalnya dibentuk oleh Ega (Guitar) dan Roni (Drum). Mereka berdua mengumpulkan materi dengan genre grindcore dengan hentakan perpaduan grinding, punk hardcore dan grovee di dalamnya. Setelah materi terkumpul, masuklah Sugih yang mengisi kekosongan posisi bass dan Dika yang mengisi posisi vocal. Masuknya Sugih dan Dika menambah warna baru di diri Orthus dengan karakter yang dibawa oleh masing-masing personil. Penamaan Orthus mencerminkan adanya dua sisi yang berbeda dari masing-masing dua personil. Orthus sendiri merupakan nama monster di mitologi yunani dengan karakter anjing dengan dua kepala yang siap menerkam.

Dua lagu yang ada pada Promo 2016 merupakan bagian dari E.P yang akan rilis bertajuk “Abortus Tormen”. Materi dengan pesan kampanye anti aborsi, seluruh lirik merupan gambaran curahan hati dari seorang jabang bayi yang terbunuh sebelum terlahir. Terinspirasi dari tingginya tingkat aborsi di Indonesia yang mencapai 2,4juta/tahun.  Track berjudul Eksekusi menjadi gambaran kejamnya bangsa Indonesia dibalik ramah tamahnya yang terkenal oleh dunia. Track kedua berjudul “Sesal” diracik dengan apik dan disempurnakan oleh Okuy Bloody Underwear  sehingga jeritan penyesalan dari lirik yang tertuang dapat tersampaikan dengan baik.

2 track pada Promo 2016 ini dapat diunduh secara gratis di media sosial Orthus. Semoga musik yang disajikan dapat menambah warna baru pada pergerakan musik Indie Nusantara.

Contact Person:

Ega : 0857-2021-4666

Email: orthusgrind@gmail.com

 

Media:

www.reverbnation.com/orthusgrind

www.soundcloud.com/orthusgrind

www.facebook.com/orthusgrind

www.twitter.com/orthusgrind

www.instagram.com/orthusgrind

Share:

MATA JIWA : Now Nation

Displaying matajiwa Now Nation.jpg

SIARAN PERS: Untuk Disiarkan Segera
Matajiwa Sebarkan Vibrasi Positif dalam Lagu Now Nation
Matajiwa, duo yang berawakan Anda Perdana (guitar, vocal) dan Reza Achman
(drumcussion, vocal), kembali merilis single berjudul "Now Nation". Lagu yang
diciptakan oleh Matajiwa pada tahun 2013 ini sebelumnya sempat dirilis dalam
bentuk CD dan menjadi hidden track pada Album 1 versi kaset. Keduanya rilisan
itu dicetak dalam jumlah terbatas.
Kabar baiknya bagi siapapun yang belum mendapatkan rilisan fisik single "Now
Nation", Matajiwa akan merilis ulang lagu tersebut ke dalam bentuk CD dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya. Bahkan untuk edisi kali ini, Anda dan Reza
terlibat langsung dalam penggarapan artwork.
Sebelum beranjak ke kabar baik tersebut, info lebih lanjutnya akan diumumkan
manajemen Matajiwa lewat akun sosial media dan website resmi Matajiwa, duo
yang mengklasifikasikan musiknya sebagai 3 E (Experience, Experiment,
Expression) ini juga merilis video klip "Now Nation" dan versi digital lagu tersebut
pada tanggal yang sama yaitu 11 September 2016.
Sebelumnya, lagu ini akan terlebih dahulu disebarkan ke radio-radio pada
tanggal 9 September 2016 dengan tujuan menyegarkan ingatan para sejiwa
(pendengar matajiwa) sebelum beranjak ke konten audio visual lagu "Now
Nation".
Video klip lagu "Now Nation" digarap oleh Allan Soebakir dari Sinema Pinggiran
yang bertindak selaku sutradara, sedangkan Wardrobe Matajiwa di-support oleh
PMP Denim. Pada video klip ini, Allan menyelipkan pesan-pesan dari lagu
tersebut. Hal itu dapat dilihat dari sosok Matajiwa yang dibalut nuansa hitam,
pemilihan lokasi shooting, dan adegan-adegannya.
"Harapan yang dibalut sebuah rasa duka melihat kondisi saat ini, rasa pesimis
sebanding dengan rasa optimis. Lagu ini mencoba memberikan getaran kepada
seluruh ras, agama, dan segala perbedaan di Indonesia bahwa kita sebenarnya
berada dalam suatu kesatuan," Allan membeberkan tentang penafsirannya
mengenai lagu tersebut.
Pemilihan tanggal 11 September juga menjadi momentum bagi Matajiwa untuk
menyebarkan vibrasi positif lagu Now Nation. Karena seperti yang kita ketahui
bersama, pada tanggal 11 September 2001 Gedung WTC dan Pentagon di
Amerika Serikat dihantam oleh serangan pihak yang didakwa sebagai teroris.
Hampir seluruh mata dan rasa duka di penjuru dunia tertuju pada peristiwa
tersebut. Namun siapa sangka kalau yang terjadi selanjutnya adalah
kesimpangsiuran informasi mengenai pihak mana yang benar-benar terlibat
tragedi tersebut.
Lagu "Now Nation" berisikan pesan yang mengajak generasi sekarang untuk
coba merasakan getaran positif yang terjadi di sekitarnya dengan pikiran terbuka
dan langkah kontemplatif.
"Yang penting adalah sekarang, karena yang sekarang akan memengaruhi yang
akan terjadi nanti," ujar Anda Perdana saat menjelaskan makna di balik lagu.
Good vibration here and now, tunning into a higher mind.
Good vibration feel it now, we are the nation of the now.
Feeling it up and down, this divine connection.
Feeling it up and down, this divine connection.
Feling it up and down, feeling it up and down,
Feeling it up, Feeling it up, Feeling it up... this god connection.
--
Ririe Dread
Personal Manager
(phone / whatsApp): +62 816 772384
(email): ririedread@matajiwaofficial.com / ririedread@gmail.com
Experience / Experiment / Expression
www.matajiwaofficial.com
Share:

CLOUD

Displaying CLOUD - Photo.jpg

Displaying 03 THUMBNAIL.jpg

Displaying 05 Cloud Incubus Poster 72ppi.jpg


PRESS RELEASE

Merubah formasinya dari trio menjadi duo, CLOUD grup sludge/doom Palembang kembali dengan sebuah persembahan musikal baru yang bertajuk Incubus Calculation, dua tahun sejak merilis Sound of the Dead Leaf pada tahun 2014.
Dan bila sebelumnya CLOUD melebur musikalisasi puisi dalam rambat berat doom, di Incubus Calculation elemen musikalisasi puisi tidak dieksplorasi. Yang ada adalah satu nomer raksasa dengan durasi 20 menit yang berjudul “Angka”. Sebuah balada kelam akan tekanan kehidupan dunia dan masyarakat modern yang mengunci dan mereduksi manusia menjadi angka dan statistik.
Sebuah eksplorasi yang secara musikal menyiratkan peleburan influensi mereka dari Sleep, Om, Corrupted, Noothgrush, Neurosis, Russian Circles dan EyeHateGod yang diblender menjadi satu nomer tunggal.
Musiknya dibungkus dengan cover art kolase indah karya suramuram serta tata letak sampul yang dikerjakan oleh Spektakel Klab. Singkat cerita, CLOUD kembali menghadirkan ketegangan dan desperasi kehidupan dalam Incubus Calculation dan nomer tunggalnya “Angka” yang proses produksinya dikerjakan dengan tim Sonic Soulmate Works.
Let there be, CLOUD ..

NB:
Lagu “Angka” tidak dipublikasikan dalam jaringan, dan bagi rekan media yang berniat mengulasnya secara spesifik sila mengajukan permintaannya untuk dikirimkan materinya kemudian, mengingat Rimauman Music tak punya stok lebih untuk dikirimkam kepada media. Terimakasih

===================================

Artist: CLOUD
Album Title: Incubus Calculation
Format: Cassette tapes C-40
Catalogue: RIMAUMAN-010/2016
Country: Indonesia
Release date: 26 August 2016
Genre: Sludge/Doom/Post-Metal

Tracklist:
1. Angka

All music and lyrics written by Jay & Ken
Produced by Farid Amriansyah (Sonic Soulmate Works.)
Recorded by Panji Mustaqiem at Blacksheep Studio
Mixed & Mastered by Panji Mustaqiem (Sonic Soulmate Works.)

Cover art collage by Suramuram
Cover layout by Spektakel Klab
Cloud logo by Tangan Manekin

================================

Link streaming sample lagu dari album Incubus Calculation:


=================================

Catatan

-       Didalam kaset disertakan kupon kode unduh format digital dari album
-       Kaset diduplikasi di Lokananta (Solo) dengan kualitas audio terbaik dan kecepatan putaran pita normal
-       Harga jual kaset Rp. 35.000
-       Untuk wholesale Rp. 25.000 per kaset minimum 5 kopi kaset bisa menghubungi rimaumanmusic@gmail.com






Share:

ArchiE band

Displaying IMG_9003 copy copy.jpg

Displaying Cover Soundcloud.png

PRESS RELEASE

ArchiE terbentuk di Palembang pada tahun 2007 berawal dari pertemuan salah satu personil di stasiun radio, disatukan oleh komunikasi dan selera musik akhirnya Sari (vokal) & Ilal (gitar) membuat group duo akustik “ArchiE”. Kemudian ditambah dengan personil lain Dedy (gitar), Wawan (bass) & Rifal (drum), menjadi format band dengan musik indie pop. Nama ArchiE sendiri dari komik America salah satu kegemaran dari Ilal yang menyukai segala bentuk dari jenis kartun dan komik.

Beberapa single sempat dirilis ArchiE, seperti “Kau Tahu Apa”, “Honey”, “Tapi Aku Malu”, “Aku Lucu”, “Remaja”yang sempat mendapat apresiasi yang cukup baik dari stasiun radio lokal yang memiliki program indie. Sebuah usaha awal untuk memperkenalkan musik ArchiE, terlepas dari proses rekamannya yang dilakukan sederhana di kamar.

Tercatat pernah menjadi band pembuka Payung Teduh, Sore dan juga mengisi line-up Road To Soundrenaline dan festival musik tahunan Musifest di Palembang. Desakan dari pendengar dan audiens ArchiE lah yang kemudian memberikan mereka semangat untuk melepas albumnya. Hingga proses pengerjaan dimulai pada pertengahan tahun 2015, dari pemilihan lagu hingga proses pengerjaan recording guide yang dikerjakan sendiri sebelum memulai proses rekaman yang dikerjakan di AD Studio, Palembang. Dengan Jemi Delvian sebagai produser dan mixing/mastering engineer; Ia adalah tokoh musik lokal yang sempat tercatat sebagai musisi pendukung Semakbelukar, band indie rock underrated Palembang Anita dan sekarang di Hutan Tropis.

Berniat merilis mini album, yang terjadi malah penambahan beberapa lagu hingga menjadi 9 lagu yang mereka selesaikan dari bulan November 2015 - Maret  2016, dan hingga tahap produksi dinyatakan selesai pada bulan Juli 2016.  ArchiE dengan Arch Music kemudian menggandeng Rimauman Music untuk membantu distribusi ke luar Palembang. Diberi tajuk ‘Head to Heart’Heart” album debut dari ArchiE diniatkan sebagai usaha pembuktian nyata dalam perjalanan musiknya yang tak singkat yaitu memasuki tahun kesembilan pada Agustus 2016 ini. Terlepas dari sedikit banyak nuansa yang tertangkap dari grup yang mungkin mempengaruhi kreasinya, album ini bermakna sangat personal bagi para personilnya; dan semoga menjadi awal segar dari karya-karya mereka selanjutnya.

Stream/Download “After the Rain” dari ‘Head to Heart’

ArchiE:
Sari – vokal, kazoo
Ilal – accoustic guitar, piano
Dedi – electric guitar, strings
Wawan – bass
Rifal – drums, percussions

Contact:

============================================

Artist: ARCHIE
Album Title: Head to Heart
Format: Compact Disc
Label: Arch Music
Distributions: Rimauman Music
Country: Indonesia
Release date: 17 August 2016
Genre: Indie pop

Tracklist:
1. Intro - Kazoo
2. Serius!
3. Hey Darling
4. Honey
5. Aku, Kamu & Lagu
6. After the Rain
7. Aku Lucu
8. Fooling Around
9. Pikir Lagi
10. Rabun Senja

All music and lyrics written by Sari and Ilal
Produced by ArchiE
Recorded, Mixed & Mastered by Jemi Delvian at AD Studio
Cover concept & art direction by ArchiE
Cover art illustrations by Jiepujiejie
Logo design by Aulia Hanifa

============================================
Catatan
-     Harga jual CD Rp. 30.000
-     Untuk wholesale bisa menghubungi rimaumanmusic@gmail.com
Share:

Flag Of Hate

Jiwa Hitam Flag Of Hate
Seiring dengan berkembangnya industri musik di Indonesia, semakin beragam genre musik yang hadir dan genre gothic metal saat ini sudah cukup banyak diminati dan digemari oleh musisi ataupun penikmat musik Indonesia. Salah satu band yang membawakan genre ini adalah Flag Of Hate, band asal Jakarta Selatan yang terbentuk pada tahun 2006 dengan formasi Wild (vocal/growl), Adie (rhythm guitar), Mizthree (keyboards/vocal), Jeppy (drum) dan Bay (lead guitar).

Bagi mereka nama Flag Of Hate mempunyai filosofi tersendiri, walaupun bila diartikan sebenarnya adalah Bendera Kebencian, namun justru mereka ingin mengibarkan bendera kemenangan atas kebebasan diri setinggi-tingginya untuk menyatukan perbedaan dari kebencian. Sampai saat ini Flag Of Hate masih aktif mengikuti event gigs di komunitas underground dan pada tahun 2008 Flag Of Hate pernah menjuarai beberapa festival band dan lolos 100 besar dalam ajang pencarian band indie yang diadakan oleh salah satu brand rokok mewakili untuk wilayah Jakarta.

Di tahun 2012 Flag Of Hate pernah merilis single “Eternal Madness” dan karena dukungan yang sangat baik dari para Haters (sebutan untuk teman-teman Flag Of Hate), maka di tahun 2016 ini Flag Of Hate akan merilis album perdana yang diberi judul “White Light” di bawah naungan label Fiasco Records, yang direkam di Z-Three Studio dengan Wendi Arintyo sebagai music director, dan didistribusikan oleh Demajors Independent Music Industry (DIMI). “Jiwa Hitam” dipilih sebagai single kali ini, diciptakan oleh Indra “Teke” Gunawan, yang pernah bergabung sebagai gitaris Flag Of Hate, dan Mizthree. Lagu tersebut bercerita tentang seseorang yang tersesat dan terjebak dengan segala dosa dan ingin segera melepaskan diri menuju kehidupan yang lebih baik.

Dengan hadirnya album ini, Flag Of Hate ingin memberikan sesuatu yang berbeda dengan bereksperimen menyatukan dari berbagai karakter, sound, lirik yang jujur dan aransemen nada-nada minor yang terasa gelap. Album yang berisikan 10 trek ini bisa dibilang sangat istimewa karena hampir di semua lagu Flag Of Hate dibantu dan berkolaborasi dengan musisi-musisi hebat, seperti Wisnu Ex-Oracle, Nino Aditya (Lucretia), Ruby Anggitha (Silluet), Asther – Rya (Apel) dan musisi hebat lainnya.

Musik Flag Of Hate banyak terinspirasi dari band-band seperti Nightwish, Abigail Williams, Evanescence, Anathema dan band-band gothic metal lainnya.

HATERS MANAGEMENT
Jl. Kertamukti Pisangan no. 20
Situ Gintung, Ciputat
Tangerang Selatan, Banten
CP +62 878-8955-5656 (Gugun)
Share:

STREAMS

BLACK NIGHT MEDITATIONS - Underground Metal Radio

Listen to BLACK NIGHT MEDITATIONS - Underground Metal Radio with eighty-eight episodes, free! No signup or install needed. 07 Aug 20 Black Night Meditations - Metal FM Radio. 31 Jul 20 Black Night Meditations - Metal FM Radio.

Best Metal of All Time playlist - Listen now on Deezer | Music Streaming

These are the best metal bands for now, tomorrow and the rest of eternity.

Hell Of Feeds

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia.

That's Not Metal

The official podcast of MetalSucks, Petar Spajic, Brandon Hahn and Jozalyn Sharp. One featured interview each week with a prominent metal musician, and discussion of the latest headlines in metal news. New episodes every Monday morning.

Discogs - Music Database and Marketplace

Discover music on Discogs, the largest online music database. Buy and sell music with collectors in the Marketplace.

RockWorld24.com

RockWorld24.com is on Mixcloud. Listen for free to their radio shows, DJ mix sets and Podcasts

SUPPORT YOUR LOCAL SCENES